Pengertian umum tentang pengelasan, pematrian

Menurut Duetch Industrie Normen (DIN) las adalah ikatanmetalurgi pada sambungan logam atau paduan logam yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Las merupakan sambungan setempat dan untuk mendapatkan keadaan lumer atau cair dipergunakan energi panas. Dari keterangan tersebut mengelas adalah menyatukan dua bagian logam atau lebih dengan mengadakan ikatan metalurgi dibawah pengaruh panas. Untuk mendapatkan ikatan metalurgi ada banyak cara dilakukan, yakni :

a). Logam yang disambung dipanasi sampai pada suhu tertentu yang terletak dibawah atau diatas sedikit titik lebur, kemudian logam yang disatukan dengan cara ditekan atau dipukul (las Tekan).

b). Logam yang disambung bersama-sama dengan bahan tambah (apabila diperlukan) dicairkan (las busur cair).

c). Bahan tambah dicairkan kemudian diletakkan pada logam yang disambung (pada Pematrian).


Keuntungan penggunaan las adalah :
a). Konstruksi sambungan las mudah dilakukan.
b). Waktu pengerjaan sambungan las relatif lebih cepat.
c). Bahan lebih hemat.
d). Konstruksi lebih ringan.
e). Diperoleh bentuk sambungan yang lebih estetis (indah).

Dari pengertian pengelasan secara umum diatas, maka cara pengelasan dibedakan menjadi beberapa macam, yakni :
a). Las Tekan
(1). Las Resistansi Listrik
(2). Las Tempa
(3). Las Tekan yang lain

b). Las Cair
(1). Las Gas
(2). Las Cair Busur Listrik
(a). Elektrode tak terumpan (Las TIG/Wolfram)

(b). Elektrode Terumpan
o Las Busur pelindung Gas (Las MIG, Las CO2)
o Las Busur pelindung Fluks (elektrode terbungkus, elektrode Inti, elektrode rendam.
o Las Busur tanpa pelindung

(c). Las Termit
(d). Las Terak
(e). Las Cair yang lain.

(3). Pematrian
(a). Patri Keras
(b). Patri Lunak.
 

 Kualitas Hasil Pengelasan

Selengkapnya : PROSEDUR PENGELASAN, PEMATRIAN, PEMOTONGAN DENGAN PANAS DAN PEMANASAN



Atap Spandek Sidoarjo

43: Salam..

Saya ingin info tentang *Produk-Jayasteel* Nama saya :heni firmanto

Alamat : griya citra asri jl nuri --

ma: ukuran berapa

ma: berapa banyak

43: Ukuran paling panjang berapa pak

43: Trs ada minimal pembelian kah

43: 🙏🙏🙏

43: Rencana mau buat atap rumah model sosoran aja

43: Ukuran bangunannya 7x10..

ma: yg dibutuhkan apa?

43: Atap spandek pak 



Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan: PROSEDUR PENGELASAN, PEMOTONGAN DENGAN PANAS DAN PEMANASAN

Setiap pekerjaan hendaknya selalu mengutamakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan. Apalah artinya sebuah kemajuan zaman (modernisasi) tetapi selalu mengancam keselamatan dan kesehatan jiwa manusia dan merusak lingkungan. Cepat atau lambat kemajuan itu akan menghancurkan kehidupan manusia itu sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu Negara kita mempunyai Undang-undang tentang keselamatan kerja yang melindungi hak kelangsungan hidup manusia dan kelestarian alam.

Dalam kaitannya kerja body kendaraan perlu diketahui langkahlangkah yang berhubungan dengan K3L (keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan). Langkah-langkah umum K3L antara lain :

a). Letak, bentuk dan lay out bangunan/bengkel harus sesuai dengan K3L. Hal ini dibuktikan dengan ijin Pemerintah tentang pendirian bangunan.

b). Adanya SPL (Saluran Pembuangan Limbah) yang menjamin K3L atau pengelolaan limbah industri yang sesuai dengan ketentuan Pemerintah.

c). Perlu diadakan penyuluhan tentang K3L dari instansi yang berwenang kepada semua warga bengkel atau sekolah (dalam hal ini SMK Program Diklat Body Kendaraan). Dengan demikian warga sekolah dapat sadar terhadap pentingnya langkah K3L. Langkah beserta peralatan K3L secara khusus pada pengelasan, Pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan sebagian sudah ada dalam penyampaian materi pada modul ini.

 

Selengkapnya : PROSEDUR PENGELASAN, PEMATRIAN, PEMOTONGAN DENGAN PANAS DAN PEMANASAN

STRUKTUR KONSTRUKSI 1 : TEKNIK ARSITEKTUR PERUMAHAN

STRUKTUR KONSTRUKSI 1

TEKNIK ARSITEKTUR PERUMAHAN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN 

Struktur Konstruksi 1


Perkuliahan Struktur Konstruksi 1 berisi tentang pemahaman dan penguasaan konstruksi bangunan yang meliputi konstruksi pondasi, kolom, dinding, konstruksi pintu jendela, lantai,  atap, dan plafond, serta pemahaman tentang penyaluran gaya dan koordinasi struktur bangunan.
Perkuliahan diselenggarakan melalui pendekatan ekspositori dalam bentuk ceramah dan Tanya jawab yang dilengkapi dengan penggunaan LCD, OHP, dan pendekatan inkuiri yaitu penyelesaian tugas perorangan secara parsial/tersetruktur. Tahapan mahasiswa dalam penguasaan mata kuliah ini melalui evaluasi proses penyelesaian tugas tersetruktur dan evaluasi Ujian Tengah Semester (UTS) serta Ujian Akhir Semester (UAS). Buku rujukan yang disarankan, Kepustakaan wajib pada mata kuliah konstruksi Bangunan ini adalah
Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Banguna Kayu 1. Kanisius. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Banguna Kayu 2. Kanisius. Rumah Sederhana. 1984. Kanisius.
Gunawan, Rudy. Ir. 1978. Pengantar Ilmu Bangunan. Kanisius.Menggambar Bangunan Kayu. Kanisius. 1979. Frick, Heinz. Ir dan Stiawan, Pujo 2002. Ilmu Konstruksi Perlengkapan dan Utilitas Bangunan . Penerbit Kanisius. Edward T White, (Graphic Vocabulary for Architectural Presentation),
 

Struktur Konstruksi 1 : Arsitektur Perumahan


B. Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa mampu memahami dasar-dasar sistem struktur konstruksi sederhana (batu, bata, beton, kayu) secara terpadu dan trampil menyelesaiakan rancangan sistem struktur konstruksi secara baik melalui gambar grafis.

C. Deskripsi Isi :
Pada perkuliahan Struktur Konstruksi 1 berisi teori tentang dasar-dasar sistem Struktur Konstruksi pada bangunan 1 lantai yang pembahasannya difokuskan pada konstruksi Pondasi linier, Sloof, lantai, Kolom, Dinding, Rolag bata, Pintu Jendela, Plafond, Atap, dan Konstruksi Komponen Sistem Sanitasi, serta pembasan dan aplikasinya ke dalam rancangan konstruksi bangunan dilakukan secara terpadu.

D. Pendekatan Pembelajaran :
Ekspositori dan inkuiri
•    Metode : Ceramah, Tanya Jawab
•    Tugas : melatih keterampilan grafis

    
Pertemuan 1     : Rencana perkuliahan selama satu semester. Pengertian dan ruang lingkup Konstruksi Bangunan 1
Pertemuan 2, 3     : Pondasai linier dan pondasi setempat; macam pondasi, fungsi, bentuk, sistem distribusi gaya, material, kontruksi, dan cara menggambarnya
Pertemuan 4    : Konstruksi lantai dasar
Pertemuan 5     :  Dinding (wall) ; fungsi, material, konstruksi kedap air/trasram, konstruksi pasangan bata, dan cara menggambarnya
Pertemuan 6         : Kolom praktis (Column) dan bidang dinding
Pertemuan 7, 8     : Konstruksi rangka atap (roof frame construction)

Pertemuan 10, 11    : Konstruksi rangka plafond an penutup plafond (ceilling)
Pertemuan 12, 13    : Konstruksi pintu dan jendela
Pertemuan 14, 15    : Konstruksi dinding dan lantai KM/WC
 

G. Referensi :
•    Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Banguna Kayu 1. Kanisius.
•    Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Banguna Kayu 2. Kanisius.
•    Rumah Sederhana. 1984. Kanisius.
•    Gunawan, Rudy. Ir. 1978. Pengantar Ilmu Bangunan. Kanisius.
•    Menggambar Bangunan Kayu. Kanisius. 1979.
•    Frick, Heinz. Ir dan Stiawan, Pujo 2002. Ilmu Konstruksi Perlengkapan dan Utilitas Bangunan . Penerbit Kanisius.
•    Edward T White, (Graphic Vocabulary for Architectural Presentation)


Mata Kuliah             : Struktur Konstruksi 1


Pokok Bahasan :
1.    Pengertian dan ruang lingkup Konstruksi Bangunan 1
2.    Pondasai linier ; macam pondasi, fungsi, bentuk, sistem distribusi gaya, material, kontruksi, dan cara menggambarnya
3.    Konstruksi lantai dasar
4.    Dinding (wall) ; fungsi, material, konstruksi kedap air/trasram, konstruksi pasangan bata, dan cara menggambarnya
5.    Kolom praktis (Column) dan bidang dinding
6.    Konstruksi rangka atap (roof frame construction)
7.    Konstruksi rangka plafond an penutup plafond (ceiling)
8.    Konstruksi pintu dan jendela
9.    Konstruksi dinding dan lantai KM/WC


KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN
A.    KOMPETENSI
1.    Mahasiswa mampu memahami pengertian dan lingkup bahasan struktur konstruksi 1.
2.    Mahasiswa mampu memahami sistem konstruksi pondasi linier serta mampu menggambarkan secara grafis susunan konstruksi pondasi tersebut
3.    Mahasiswa mampu memahami konstruksi lantai dasar
4.    Mahasiswa mampu memahami model-model konstuksi dinding
5.    Mahasiswa mampu memahami fungsi kolom praktis, koordinasi struktur, dimensi, dan konstruksinya
6.    Mahasiswa mampu memahami fungsi atap, macam-macam bentuk atap, dan konstruksi komponen atap.
7.    Mahasiswa mampu memahami fungsi plafond, macam-macam bahan penutup plafond beserta konstruksi rangkanya.
8.    Mahasiswa mampu memahami konstruksi sambungan kusen pintu jendela, daun pintu, beserta daun jendela..
9.    Mahasiswa mampu memahami Konstruksi dinding dan lantai KM/WC
10.    Mahasiswa mampu memahami dan menyelesaikan sistem konstruksi bangunan sederhana melalui konstruksi batu, bata, kayu, dan beton.
11.    Mahasiswa mampu memahami dasar-dasar sistem konstruksi bangunan secara terpadu dan trampil menyelesaiakan rancangan sistem konstruksi secara baik melalui gambar grafis.



B.    INDIKATOR
1.    Mahasiswa dapat menyebutkan pengertian dan lingkup struktur konstruksi 1.
2.    Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi pondasi pondasi lajur dan mampu menggambarkan secara grafis susunan konstruksi pondasi tersebut
3.    Mahasiswa dapat menyebutkan dan menggambarkan susunan konstruksi lantai dasar
4.    Mahasiswa dapat menyebutkan model-model konstuksi dinding dan mampu menggambarkan konstruksinya
5.    Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi kolom praktis, dimensi, konstruksinya, dan dapat menggambarkan sistem konstruksinya
6.    Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi atap, macam-macam bentuk atap, dan dapat menggambarkan sistem konstruksi pada tiap komponennya.
7.    Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi plafond, macam-macam bahan penutup plafond serta dapat menggambarkan konstruksi rangka plafond.
8.    Mahasiswa dapat menyebutkan dan menggambarkan konstruksi sambungan kusen pintu jendela, daun pintu, dan daun jendela..
9.    Mahasiswa dapat menyebutkan dan menggambarkan Konstruksi dinding dan lantai KM/WC


D.    SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP KEGIATAN    KEGIATAN DOSEN    KEGIATAN MAHASISWA    WAKTU
PERSIAPAN (Tatap muka)    Menyiapkan Materi dan Media    Absensi Mahasiswa    5 menit
PELAKSANAAN (Tatap muka)    Menjelaskan materi    Memperhatikan materi dan mencatat materi serta merespon pertayaan yang disampaikan dari Dosen    80 menit
AKHIR PERTEMUAN (Tatap muka)    Memberikan kesempatan Tanya jawab, menjawab seluruh pertanyaan dan     Mengajukan pertayaan tentang materi yang belum dimengerti dan     15 menit
PERSIAPAN (Praktikum)    Penjelasan Tugas    Mengajukan pertanyaan tentang penjelasan tugas yang belum dimengerti      15 menit
PELAKSANAAN (Praktikum)    Responsi    Mengerjakan tugas    80 menit
AKHIR PERTEMUAN (Praktikum)    Meminta tugas untuk dikumpulkan    Mengumpulkan tugas dan 

 


G.    SUMBER PUSTAKA PEMBELAJARAN
1.    Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Banguna Kayu 1. Kanisius.
2.    Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Banguna Kayu 2. Kanisius.
3.    Rumah Sederhana. 1984. Kanisius
4.    .Gunawan, Rudy. Ir. 1978. Pengantar Ilmu Bangunan. Kanisius.
5.    Menggambar Bangunan Kayu. Kanisius. 1979.
6.    Frick, Heinz. Ir dan Stiawan, Pujo 2002. Ilmu Konstruksi Perlengkapan dan Utilitas Bangunan . Penerbit Kanisius.
7.    Edward T White, (Graphic Vocabulary for Architectural Presentation)



Spesialis Baja Ringan : Tukang dan suplai bahan galvalum